Merespon bencana gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, (28/9), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sebagai mitra kerja kemanusiaan Lazismu, menerjunkan lima tim respon tanggap bencana. Lima tim tersebut ialah MDMC Toli-toli, MDMC Sulawesi Selatan, MDMC Gorontalo, RS Muhammadiyah Lamongan, dan RS Muhammadiyah Siti Kkatidjah Makassar. Kelima tim tersebut didampingi oleh tim asistensi MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Wakil ketua MDMC Arif Jamali menyebut, respon pertama yang dilakukan ialah dengan mendirikan pos koordinasi (poskor) di gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah. Poskor ini nantinya akan menjadi pos induk MDMC yang akan mengkoordinasi pos-pos layanan di wilayah terdampak.

Sementara itu, koordinator tanggap darurat MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto menyebut, kebutuhan utama dan mendesak saat ini ialah makanan, air bersih, fasilitas kesehatan, hunian sementara, selimut, serta makanan bayi dan anak.

Donggala diguncang gempa berkekuatan 7.7 SR sekira pukul 19.02 WIT. Pusat gempa berkedalaman 10km tersebut berada di 0,18° LS dan 119,85° BT atau 27km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa 7,7 SR ini melebihi tiga kali gempa berkekuatan 7.0 di Lombok, NTB beberapa waktu silam. Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan gempa bumi Donggala berdampak tsunami di Palu, Donggala, dan Mamuju. Meski belum ada data konkret, diperkirakan ketinggian tsuami berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter. (Isna)

Tak berselang lama, gempa berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Donggala pada 19.14 WIT. Kali ini, gempa berkedalaman 10km tersebut berpusat di 58 km timur laut Donggala.