Kewaspadaan terhadap bencana di Rumah Sakit (RS) perlu dilakukan setiap saat agar pada saat bencana, RS mampu mengatasi dan mencegah kerugian yang lebih besar.
Sadar akan hal tersebut, RS Muhammadiyah Gresik (RSMG) menggelar simulasi kebakaran yang diikuti oleh karyawan RSMG, Sabtu (17/3/18).
Dalam simulasi kebakaran kali ini, turut hadir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Kepolisian Sektor (Polsek) Gresik, Komando Distrik Militer (Kodim) Gresik, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Timur sebagai observeruntuk pemberian saran dan perbaikan dalam pelaksanaan simulasi.
Tak kalah penting Tim Pemadam Kebakaran Gresik yang turut membantu proses pemadaman api saat simulasi kebakaran dilakukan.
Sebelumnya, Kamis 15 Maret 2018 telah dilakukan TTX Table Tab Exercise/gladi posko/gladi ruang. Ini meupakan tahapan yang memang harus dilalui sebelum dilakukannya gladi lapang/simulasi.
Tujuan gladi ruang ini untuk memahamkan peran dan tugas apa, serta bagaimana harus berbuat jika terjadi bencana di RS. Gladi ruang ini harus dihadiri oleh seluruh pelaku simulasi, yakni seluruh team code red dan seluruh pemangku jabatan Insident Commander Sistem (ICS) RS serta stakeholder yang terkait dengan simulasi.
Titik kebakaran pada simulasi kali ini berada di lantai 2 Gedung Pusat Terpadu (GPT), disebabkan karena kosleting listrik yang diakibatkan beban listrik server IT yang memang kondisinya harus selalu menyala selama 24 jam. Hal ini menyebabkan timbulnya asap di area IT dan mulai muncul percikan api yang kemudian membakar korden.
Pada simulasi kebakaran kali ini para karyawan RSMG dengan cekatan mensterilkan lokasi dan mengevakuasi seluruh pasien, serta meminta seluruh pengunjung RSMG berkumpul di titik evakuasi yang sudah ditetapkan, yaitu parkiran mobil depan IGD dan parkir mobil depan ambulance yang selanjutnya dilakukan trage ulang oleh tim ICS.
Ditemui PWMU.CO, Direktur RSMG Musa Ghufron menjelaskan, simulasi ini sebagai wujud kewajiban RS untuk menguji kembali sistem penanggulangan bencana di internal RS serta menguji dokumen standart operasional prosedur bencana.
“Apakah sistem tersebut masih relevan atau ada beberapa hal yang harus direvisi. Selain itu, menguji pedoman Rencana Penanggulangan Bencana RS (RPBRS) terutama fokus ke kejadian kebakaran,” tegasnya.
Menurutnya, simulasi ini bisa melatih seluruh karyawan RSMG untuk mengerti, memahami, dan mampu melakukan penanggulangan bencana kebakaran di internal RS.
“Hal ini tentu sebagai upaya dalam mewujudkan dan menjaga safety pasien,” ujarnya.
Remember; when disaster strikes, the time to prepare has passed!